loading guntaraajie-version
Show/Hide Slider
Bookmark and Share Guntara Version

Thursday 28 March 2013

Makna Langgam Caping Gunung


Dhek jaman berjuang
Njur kelingan anak lanang
Biyen tak openi
Ning saiki ana ngendi

*Ketika masa perjuangan
Lalu teringat anak laki-laki
Dulu aku rawat
Namun sekarang entah di mana

Jarene wis menang
Keturutan sing digadang
Biyen ninggal janji
Ning saiki apa lali

*Katanya sudah merdeka
Terpenuhi apa yang diinginkan
Dulu dia berjanji
Namun sekarang apakah lupa

Siapa tak kenal langgam Caping Gunung, karya Almarhum Eyang Gesang. Konon langgam ini adalah sebuah kritik sekaligus kegelisahaan orang-orang desa terhadap ketidakadilan penguasa yang melupakan orang-orang desa (pinggiran). Pada zaman perjuangan, orang desa sangat mendukung dan membantu para pejuang yang bergerilya melawan penjajah dengan segala yang mereka punya. Namun, setelah merdeka, kehidupan orang desa tetap sengsara dan termarjinalkan.

Pada masa kini pun, tembang Caping Gunung masih relevan dengan kondisi orang desa (wong cilik) yang hanya menjadi objek kekuasaan para penguasa. Dan tentu saja kita berharap hal ini tidak terjadi di KotaSolo dan Indonesia pada umumnya.




Sumber : www.facebook.com/kotasolo

0 comments :