Beberapa Kebijakan Mantan Walikota Solo yang Istimewa
Thursday, March 28, 2013
By
GUNTARA
News
2
comments
Pepatah Jawa berbunyi : "Pager Mangkok Luwih Kuwat Tinimbang Pager Tembok" atau dalam bahasa Indonesia artinya Pagar Mangkok lebih Kuat Daripada Pagar Tembok.
Salah satu kebijakan "warisan" pemerintahan Jokowi - Rudy adalah menghilangkan pagar di sepanjang Jl. Jendral Sudirman. Bila dicermati, kebijakan ini mempunyai makna filosofi yg luhur.
Bahwa sejatinya, keamanan memang kebutuhan bersama, tapi yg bisa membuat aman dan nyaman bukanlah pagar beton yg kokoh menjulang, melainkan keterbukaan hati kita dalam menerima keberagaman, menghilangkan prasangka, dan mengakui ke-Bhinekaan di tengah masyarakat, dan itulah sejatinya pagar kokoh bagi kita.
Oh ya,ada satu lagi nie,..."Tentang Kirab di Solo"
Kirab “Solo Damai” yang dihelat pada Rabu (28/9) mulai pukul 16.00 WIB
di sepanjang Jl Slamet Riyadi, Solo, lalu, memiliki makna begitu dalam.
Iring-iringan hampir 1.700 orang dari 44 kelompok yang diawali 45
Pelajar Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Kota Solo, seolah menjawab
bagaimana sesungguhnya situasi Kota Bengawan ini. Provokasi bom bunuh
diri di GBIS Kepunton hanya 3 hari sebelumnya, tak mampu menggoyahkan
kesejukan kota yang menurut sebuah survei, merupakan kota tujuan tempat
tinggal nomor satu di seluruh Indonesia di luar Jakarta.
Kirab tersebut sekaligus untuk menghangatkan penyambutan gelaran Asean Parliamentary Assembly (APA) atau Konferensi Parlemen Asia yang diikuti 19 delegasi parlemen luar negeri itu, kian mengukuhkan keyakinan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI, Hidayat Nur Wahid.
“APA tetap akan digelar di Solo karena Solo Kota yang berbudaya. Saya sudah meyakini itu dan ternyata, peserta yang hadir yang 19 delegasi Parlemen Asing dan puluhan observer, jauh melebihi ekspetasi kita,” ungkap Mantan Ketua MPR RI tersebut kepada wartawan.
Berjalannya kirab sendiri juga disambut antusias warga Solo. Dua tiga
jam sebelum jalan protokol tempat kirab ditutup, di kiri-kanan tepi Jl
Slamet Riyadi sudah mulai di”thongkrongi”. Umumnya mereka membawa sanak
keluarga terutama anak-anak kecil. Bukan hanya datang dari Kota Solo
tetapi banyak yang menyempatkan ikut menyaksikan dari Solo Raya. Seperti
Boyolali, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Klaten dan Wonogiri.
“Isu bom sudah tidak menarik lagi. Memang hari itu begitu menghentak.
Tetapi hanya satu hari dua hari kemudian masyarakat bosan membicarakan.
Beda dengan dulu yang bisa berhari-hari. Kesimpulan saya, Solo tidak
akan goyah dengan provokasi bom termasuk bom bunuh diri yang kemarin
itu. Jadi ya landai-landai sajalah... Indikatornya mudah saja. Setiap
kali ada kejadian atau isu besar, maka yang paling obyektif untuk
mendengarkan suara masyarakat di Solo adalah di wedangan. Setelah
peristiwa memalukan itu, saya nongkrong hampir tiap malam di beberapa
wedangan. Semua mengatakan sangat marah dan kecewa dan setelah itu,
tidak lagi menjadi bahan pembicaraan yang menarik. Jadi memang Solo
tidak terpengaruh signifikan. Tetap kondusif dan menyejukkan,” ungkap
Amir Tohari, praktisi media lokal Solo, memberi komentar.
Inilah kebijakan dan dampak positif dari Walikota Surakarta yang menjadikan kota Budaya ini menjadi semakin berbudaya. Semoga kita Semua memetik pelajaran dari beberapa kutipan ini yaa kawan,...
Salam,
Guntara Ajie
Dikutip dari :
www.facebook.com/kotasolo
www.indonesiakreatif.net
..."keamanan memang kebutuhan bersama, tapi yg bisa membuat aman dan nyaman bukanlah pagar beton yg kokoh menjulang, melainkan keterbukaan hati kita dalam menerima keberagaman, menghilangkan prasangka, dan mengakui ke-Bhinekaan di tengah masyarakat, dan itulah sejatinya pagar kokoh bagi kita."
ReplyDeletewah, mantap tu mas.
kalau untuk blogger, pagar kokohnya mungkin moderasi, captcha, dan anti klik kanan, hehe..
Wah,,aq malah sebaliknya mas...kalau pagar kokohnya moderasi, captcha, dan anti klik kanan tuw sama kayak "pagar beton yg kokoh menjulang".
DeleteMenurutku yg baik tuw yaa saling berbagi ilmu mas,,
Dan untuk masalah klik kanan,, yg saya pkirkan cuma untuk berbagi biar ilmunya tersebar(Keterbukaan hati). Yang penting ada sumbernya mas,bukan begitu??? ^_^
#Kurang lebih seperti itu mas
Hehehe